ANALISIS KRITERIA INVESTASI
Investasi pada
dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek
tertentu. Investasi merupakan suatu keputusan mengeluarkan atau mengalokasikan
dana pada saat sekarang di sektor riil maupun sektor financial assest dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau penghasilan atau laba yang lebih besar
dimasa yang akan datang.
Hasil
perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang di
investasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan
total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis.
Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputuan penanaman modal. Keputusan yang timbul dari hasil analisis: menerima
atau menolak, memilih satu atau beberapa proyek, atau menetapkan skala
prioritas dari proyak yang layak.
A.
Net Present Value (NPV)
NPV merupakan
net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang
perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan serta perkiraan
benefit dari proyek yang direncanakan.
B.
Gross Benefit - Cost Ratio (Gross B/C Ratio)
Gross B/C adalah
perbandingan antara benefit kotor yang telah didiskon dengan cost secara
keseluruhan yang telah didiskon.
C.
Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C Ratio)
Net B/C adalah
perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif (+) dengan net
benefit yang telah didiskon negatif.
D.
Benefit – Cost Analysis (CBA)
Benefit – Cost Analysis
merupakan metode yang umum digunakan pada proses evaluasi manjemen. Tidak menutup
kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini
digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumberdaya maupun program yang
memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternative lainnya.
Menurut Emira
(2012), tujuan dari metode Benefit – Cost
Analysis yaitu menentukan apakah merupakan suatu investasi yang baik. Benefit – Cost Analysis bertujuan untuk
memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek.
E.
Payback Period Analysis
Metode Analisis
payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama investasi akan dapat
kembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even-point).
Cara analisis
payback period : dengan menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus
kas masuk ama dengan total arus kas keluar. Analisis tersebut dapat dilakukan :
·
Mengabaikan time
value of money (i=0%0
·
Memperhitungkan time
value of money (discounted payback analisis)
F.
Break Even Point (BEP)
BEP adalah suatu
analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual
kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul
serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP digunakan
saat membuat usaha agar tidak mengalami kerugian. Manfaat BEP adalah ;
·
Alat perencanaan
untuk hasilkan laba
·
Memberikan informasi
mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
·
Mengevaluasi laba
dari perusahan secara keseluruhan
G.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah suatu
tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika : IRR > Social Discount Rate maka proyek
dikatakan layak
IRR = Social Discount Rate berarti proyek pada BEP
IRR < Social Discount Rate dikatakan bahwa proyek
tidak layak
Untuk menentukan
besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2
dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka
discount factor kedua harus lebih besar dari Social Discount Rate, dan
sebaliknya.