BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Krisis energi telah diprediksikan akan melanda
lima tahun yang akan datang. Hal ini dikarenakan semakin langkanya minyak bumi
dan semakin meningkatnya permintaan energi. Untuk itu diperlukan sebuah
terobosan baru untuk memanfaatkan energi lain, selain energi yang tidak dapat
diperbaharui ini. Karena jika kita tergantung pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka di masa depan kita akan kesulitan untuk memanfaatkan
energi ini karena keterbatasan sumber dari energi tersebut. Lalu bagaimana
dengan nasib anak cucu kita nanti? Oleh karena itu manusia harus berusaha
memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya dan
dalam pemanfaatannya harus dikembangkan dari sekarang. Akan tetapi
penggunaannya haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan
membahayakan manusia itu sendiri.
Sumber daya hayati yang ada di bumi
ini salah satunya adalah lautan. Wilayah bumi didominasi oleh laut, dan laut
juga mempunyai banyak potensi pangan dan potensi sebagai sumber energi. Potensi
pangan yang ada di laut adalah beranekaragamnya spesies ikan dan tanaman laut.
Dan potensi sumber energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak,
energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut adalah
energi ombak. Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang cukup
besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung.
Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan
tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
Untuk itu kita akan mencoba menggali
informasi tentang tenaga ombak yang sudah dimanfaatkan oleh banyak negara,
termasuk Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak tahun
1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai
pembangkit listrik bertenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan
Pulau Jawa, di atas Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau
Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak
seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap
potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter,
dan gelombang ini tidak pecah sampai di pantai.
1.2.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak ?
b.
Apa saja komponen-kompenen pada Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak ?
c.
Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan
menggunakan tenaga ombak ?
d.
Apa saja tipe PLTO berdasarkan prinsip OWC ?
e.
Bagaimana perkembangan PLTO di Indonesia ?
f.
Apa hubungan antara PLTO dengan Fisika ?
1.3.
Batasan Masalah
Pembangkit listrik tenaga ombak dalam masalah ini adalah PLTO yang
hanya ada di Indonesia.
1.4.
Tujuan
a.
Mengetahui pengertian Pembangkit Listrik Tenaga
Ombak .
b.
Mengetahui komponen-kompenen pada Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak.
c.
Mengetahui pembangkitan listrik dengan
menggunakan tenaga ombak.
d.
Mengetahui tipe PLTO berdasarkan prinsip OWC.
e.
Mengetahui perkembangan PLTO di Indonesia.
f.
Mengetahui hubungan antara PLTO dengan Fisika.
1.5.
Manfaat
a. Sebagai referensi dalam merancang sumber energi
alternative dari pemanfaatan energi ombak.
b. Memberikan informasi kepada pembaca tentang
adanya sumber energi alternative yang bisa menjadi energi dimasa depan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak
Ombak merupakan gerakan air laut
yang turun-naik atau bergulung-gulung. Pembangkit listrik tenaga ombak adalah
suatu pembangkitan energi listrik yang merubah energi mekanik gelombang ombak
menjadi energi listrik. PLTO merupakan energi alternatif yang dibangkitkan
melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang, yang
mana pembangkitan energi ini akan terjadi di lepas pantai yang memiliki laju
ombak besar (stabil). Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik, seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga
Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column.
2.1 Gambar contoh PLTO
2.2. Komponen-Komponen
pada Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Komponen
utama pembangkit listrik tenaga ombak :
a.
Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga keseimbangan
generator agar kedudukanya tidak terpengaruh oleh laju ombak yang bergerak.
Piston hidrolik bekerja berdasarkan hukum archimides “Jika suatu benda
dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke
atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak oleh benda
tersebut.”
b.
Turbin
Turbin adalah bagian konverter yang merubah energi mekanik ombak
menjadi energi mekanik (gerak) dimana turbin impuls yang menggerakkan
generator.
2.2
Contoh gambar turbin
c.
Generator
Generator
adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip elektromagnetik
yang merubah energi mekanik menjadi listrik, adapun generator yang digunakan
adalah generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz dengan kapasitas daya yang di
hasilkan adalah 2.25MW.
2.3
Gambar turbin dan generator
d.
Submarine Towers
Submarine Towers adalah menara pemantau yang mana di dalamnya terdapat
jaringan interkoneksi dari generator menuju gardu induk atau kendali. Terdapat
beberapa ruangan yaitu ruangan pemantau ombak dan ruangan pemeliharaan jaringan
interkoneksi. Selain dari itu ruangan ini pun memiliki fungsi sebagai mercusuar
pengawas pelayaran kapal penyebrangan atau nelayan.
e.
Pipa Kabel Bawah Tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang berfungsi melindungi sambungan
interkoneksi dari submarine towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak
terjadi gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke gardu
induk.
f.
Gardu Induk atau Kendali
Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang didapatkan
ditransformasikan ke grid conection
atau saluran transmisi. Didalam gardu induk terdapat :
1. Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan
adalah kapasitor non polar yang memiliki kapasitansi tinggi yang berfungsi
menyimpan arus agar stabil jugga sebagai penguat sebelum dihungkan ke saluran grid conection.
2. Auto transformator,
suatu mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan arus agar stabil dan
tidak terjadi rugi-rugi dalam penyaluran energi ke grid conection.
3. Trafo step up,
mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana pada mesin
ini tegangan dinaikan.
4. Trafo step down,
mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana pada mesin
ini tegangan diturunkan. Trafo pemakaian sendiri mesin listrik yang berfungsi
menyalurkan energi pada daerah area pembangkitan.
g.
Grid conection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu induk ke
saluran distribusi yang mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen.
2.3.
Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Ombak
Secara mekanis, PLTO dikenal
memakai teknologi OWC (Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua macam,
yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Untuk OWC tidak terapung prinsip
kerjanya sebagai berikut : Instalasi OWC tidak terapung terdiri dari tiga
bangunan utama, yakni saluran masukan air, reservoir (penampungan), dan
pembangkit. Dari ketiga bangunan tersebut, unsur yang terpenting adalah pada
tahap pemodifikasian bangunan saluran masukan air yang tampak berbentuk U,
sebab ia bertujuan untuk menaikkan air laut ke reservoir.
Bangunan untuk memasukkan air laut
ini terdiri dari dua unit, kolektor dan konverter. Kolektor berfungsi menangkap
ombak, menahan energinya semaksimum mungkin, lalu memusatkan gelombang tersebut
ke konverter. Konverter yang didesain berbentuk saluran yang runcing di salah
satu ujungnya ini selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik menuju reservoir.
Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut dinamakan tapchan (tappered channel).
Setelah air tertampung pada
reservoir, proses pembangkitan listrik tidak berbeda dengan mekanisme kerja
yang ada pada pembangkit listrik tenaga air. Yaitu, air yang sudah terkumpul
itu diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang
berfungsi menggerakkan atau memutar turbin sehingga menghasilkan energi
listrik. Energi potensial inilah yang berfungsi menggerakkan atau memutar
turbin pembangkit listrik. Turbin tersebut didesain untuk bisa bekerja dengan
generator putaran dua arah. Sistem yang berfungsi mengonversi energi mekanik
menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari air laut
dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air sehingga bisa dipastikan
tidak bersentuhan dengan air laut. OWC ini dapat diletakkan di sekitar 50 m
dari garis pantai pada kedalaman sekitar 15 m.
Selain OWC tidak terapung, terdapat
juga OWC tidak terapung. Lain seperti OWC tidak terapung saat air pasang. OWC
ini bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih kecil. Hasil survei
hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk menunjukkan bahwa sistem akan
dapat membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan sebelum gelombang
pecah atau pada kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran
turbin antara 3000-700 rpm. Posisi prototip II OWC (Oscillating Wave Column)
masih belum mencapai lokasi minimal yang disyaratkan, karena kesulitan
pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi ideal akan dicapai melalui
pembangunan prototip III yang berupa sistem OWC apung. Untuk OWC terapung,
prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak terapung, hanya saja peletakannya yang
berbeda.
a.
Oscilating Water Columns
OWC merupakan pembangkit yang
memanfaatkan ketinggian gelombang air laut. Pada Oscillating water columns,
gelombang air laut yang datang akan masuk ke chamber melalui
bagian yang berada di bawah permukaan laut. Pergerakan osilasi air laut
menyebabkan perbedaan tekanan udara yang terletak di dalam chamber dan di luar chamber. Pada pembangkit ini terdapat sebuah saluran
penghubung yang pada sisi ujung luarnya terdapat turbin. Perbedaan
tekanan udara yang dihasilkan akan menimbulkan pergerakan udara sehingga
memutar turbin pada ujung saluran. Turbin yang berputar akan membangkitkan
listrik.
HCD Pembangkit jenis ini terdiri dari beberapa
pelampung yang terhubung satu dengan lainnya oleh sebuah sistem sendi. Sistem
sendi akan bergerak membuka dan menutup ketika gelombang air laut datang.
Pergerakan sistem sendi akan mendorong lengan hidrolik untukmemompa oli
bertekanan tinggi. Oli akan masuk kesmoothing accumulator kemudian
menggerakkan motor. Motor yang berputar mengendalikan perputaran
generator sehingga dapat membangkitkan listrik.
c.
Buoyant Moored Devices
BMD Merupakan jenis pembangkit listrik tenaga ombak yang menggunakan
prinsip hukum Archimedes. Pembangkit ini memiliki dua buah bagian yaitu bagian
statis dan bagian dinamis. Pada bagian dinamis terdapat pelampung yang akan
bergerak ketika mendapat gaya angkat keatas oleh air. Pelampung ini berupa
silinder yang terbuat dari baja dan diisi oleh udara. Perbedaan tekanan yang
dihasilkan oleh gelombang laut akan digunakan untuk menggerakkan pelampung naik
dan turun. Gerakan naik turunnya pelampung inilah yang digunakan untuk
menghasilkan energi.
d. Overtopping Devices
Overtopping devices merupakan reservoir air yang akan terisi oleh adanya
gelombang air laut. Sistem yang digunakan dalam yaitu sistem pengkonsentrasian
gelombang air laut. Sistem ini mengandalkan reflektor dan bagian landainya
untuk mengkonsentrasikan gelombang air laut. Setelah gelombang air laut
terkonsentrasi maka energi potensial yang terdapat pada gelombang air laut
meningkat. Air masuk ke reservoir kemudian keluar melalui saluran yang terdapat
di bagian bawah. Air inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga
dapat membangkitkan listrik.
2.5.
Perkembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak di Indonesia
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang
kedua setelah Norwegia. Namun sayangnya potensi pantai yang ada belum banyak
dimanfaatkan. Oleh karena itu, sekarang ini potensi energi ombak mulai
dimanfaatkan, yaitu untuk Pembangkit Listrik Tenaga ombak. Di Indonesia sendiri
sudah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) model Oscillating Water
column (OWC), yaitu di Parang Rucuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tujuan
didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi alternatif
yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan pantai
Indonesia.
2.8 Gambar PLTO di Parang Rucuk, Gunung Kidul, Yogyakarta
2.6. Hubungan Antara PLTO dengan Fisika
Dasar
a.
Hubungan antara PLTO dengan Hukum Archimedes
Pada salah satu komponen utama pembangkit listrik tenaga
ombak ada yang menggunakan Hukum Archimedes, yaitu pada Piston Hidrolik. Piston hidrolik adalah bagian yang
berfungsi menjaga keseimbangan generator agar kedudukanya tidak terpengaruh
oleh laju ombak yang bergerak. Piston hidrolik bekerja berdasarkan hukum
archimides “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu
akan mendapat tekanan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
terdesak oleh benda tersebut.”
b.
Hubungan Antara PLTO dengan Hidrodinamika
Hidrodinamika
adalah ilmu yang mempelajari
fluida yang mengalir. Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari
zat cair dan gas. Hidrodinamika juga dapat didefinisikan sebagai penelitian
mengenai zat cair yang mengalir meliputi tekanan,
kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan.
Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan
dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala atau lingkup
analisis ilmu ini adalah pada gerak partikelir air atau dapat disebut
dalam skala makroskopik. Skala makroskopik disini memiliki maksud air tersusun
dari partikel-partikel fluida. Mengapa makroskopik karena partikel fluida bukan
skala terkecil air yakni atom. Lebih penting lagi bidang ini merupakan aplikasi
matematik bukan fisika. Karena berhubungan dengan perlakuan matematik dari
persamaan-persamaan dasar fluida kontinyu berbasis hukum- hukum newton. Jadi
objek yang dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton.
Hidrodinamika laut adalah
cabang ilmu kelautan yang mempelajari parameter hidrologi(fisika dan kimia air
laut) yang berinteraksi terhadap lingkungan. Komponen-komponen hidrodinamika
laut yang penting adalah:
2.9
Gambar Komponen hidrodinamika
Sebenarnya hidrodinamika yang
dipelajari dalam kelautan itu bermacam-macam. Salah satunya yaitu hidrodinamika
grlombang. Hidrodinamika pada gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunya air laut yang
tegak lurus dengan permukaan air laut membentuk kurva /grafik
sinusoidal.Gelombang di laut dapat dibedakan berdasarkan gaya pembangkitnya
yaitu : Angin, tsunami dan penyebab lain seperti kapal. Bentuk gelombang di
alam sulit digambarkan secara tepat ,oleh karena suatu gelombang selalu
berubah. Para ahli hanya dapat menggambarkan grafik sinusoidal yang terdiri
dari arah gerak, tinggi, puncak dan lembah suatu gelombang.
2.10 Gambar grafik sinusoidal gelombang
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahsan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu
pembangkitan energi listrik yang merubah energi mekanik gelombang ombak menjadi
energi listrik.
2. Komponen dari pembangkit listrik
tenaga ombak antara lain : piston hidrolik, turbin, generator, submarine towers, pipa kabel bawah
tanah, gardu induk atau kendali, dan grid
conection.
3. Secara mekanis, PLTO dikenal memakai
teknologi OWC (Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC
tidak terapung dan OWC terapung. Prinsip kerjanya sama, hanya peletakannya yang
berbeda.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar
Indonesia dapat lebih memanfaatkan ombak sehingga dapat menjadi sumber energi
alternatif untuk pembangkit listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).
(http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=22009&page=1,
diakses Maret 2016).
Anonim2. 2008. PLTO (online).
(http://pltb-nswg.blogspot.com/2008_05_01_archive.html, diakses Maret 2016).
Khazaku. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online). (http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/23/pembangkit-listrik-tenaga-ombak,
diakses Maret 2016).
Michael. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Pertama (online).
(http://michaelmewa.blogspot.com/2011/05/pembangkit-listrik-tenaga-ombak-pertama.html,
diakses Maret 2016).
Niken. 2009. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).
(http://niken11.wordpress.com/2009/09/11/pembangkit-listrik-tenaga-ombak/,
dikses Maret 2016).
0 komentar:
Posting Komentar