Pages

Sabtu, 07 April 2018

PERENCANAAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI


MAKALAH PERENCANAAN
WAKTU PROYEK KONSTRUKSI REKLAMASI

DOSEN PENGAMPU:
RIYANNY PRATIWI,S.T.,M.T.

DIKERJAKAN OLEH KELOMPOK 1:
  1. ROMI SUSANTO                                          D1111151001
2. NASALUDIN                                                 D1111151003
3. FARID BUDIMAN                                         D1111151013
4. SITI FAJAR                                                    D1111151014
5. VENNY TIRTA YOWANDA                        D1111151015



PRODI TEKNIK KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2018



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perencanaan Waktu Proyek Kontruksi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat mengetahui kesalahannya. Akhir kata kami berharap semoga makalah Perencanaan Waktu Proyek Kontruksi ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.

                                                              Pontianak,  April 2018
    
                                                                                             

    Penulis

                                                                                                                                     

BAB 1

PENDAHULUAN


Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah luasan daratan untuk suatu aktivitas yang sesuai di wilayah tersebut dan juga dimanfaatkan untuk keperluan konservasi wilayah pantai. Reklamasi ini dilakukan bilamana suatu wilayah sudah tererosi atau terabrasi cukup parah sehingga perlu dikembalikan seperti kondisi semula, karena lahan tersebut mempunyai arti penting bagi negara.
Berdasarkan UU no.27 tahun 2007 Jo. UU no 1 tahun 2014, Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Setiap Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase.
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material, peralatan, keuangan, dan waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat dihindarkan seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan perselisihan. Pada makalah ini akan dibahas secara spesifik tentang perencanaan waktu konstruksi pada kegiatan reklamasi.

Pada perencanaan waktu proyek konstruksi reklamasi memerlukan waktu yang tidak sedikit dari persiapan hingga tahap penyempurnaan serta memiliki bobot pengerjaannya masing-masing. Pekerjaan yang membutuhkan waktu terbesar ialah pada perencanaan inti atau detailnya.

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain yaitu:
1.      Untuk mengetahui pembagian tahap pekerjaan.
2.      Untuk mengetahui secara detail pekerjaan yang dilakukan.
3.      Untuk mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan dari masing-masing pekerjaan.

Pada makalah ini hanya membahas perencanaan waktu proyek konstruksi pada kegiatan reklamasi.



BAB 2

PEMBAHASAN


Pekerjaan reklamasi ini terbagi atas 4 uraian yaitu, pekerjaan persiapan, survey dan pengumpulan data, perencanaan detail, terakhir penyempurnaan. Berbagai uraian diatas memiliki bobot pengerjaan dan waktu pengerjaannya masing-masing.
Pekerjaan pertama ialah pekerjaan persiapan yang mana terbagi atas beberapa kegiatan yaitu, survey lokasi, perijinan lokasi sunthing yard di darat, penentuan lahan quarry, penyiapan lahan dan pembuatan prasarana, mobilitas peralatan, pemasangan rambu-rambu dan patok batas, pemasangan rambu-rambu di area quarry, dan pembersihan kawasan reklamasi. Bobot dari pekerjaan persiapan ini sebesar 14% dari seluruh kegiatan reklamasi dengan lama waktu pengerjaan 12 bulan atau 1 tahun.
Selanjutnya ialah pengerjaan servey dan pengumpulan data yang terbagi atas data angina, data gelombang, data pasang surut, data bathimetri, data tanah, data sedimen. Bobot dari pekerjaan persiapan ini sebesar 12% dari seluruh kegiatan reklamasi dengan lama waktu pengerjaan 8 bulan.
Setelah itu dilanjutkan pada pekerjaan inti yaitu perencanaan detail dari reklamasi yang ingin dibangun. Perencanaan detail ini terbagi atas pemasangan tanggul bawah, pekerjaan pengerukan, pengadaan sfok pilling area, pengadaan instrument soil monitoring, pekerjaan pegurugan reklamasi, pemasangan vertical drain, pemasangan tanggul atas, pemasangan settlement plate, pemasangan horizontal drain, reklamasi bagian atas, pekerjaan pemadatan dan perataan tanah, pemasangan berm, pemasangan secondary layer, pemasangan primary layer, pemasangan geotextile, perencanaan perbaikan tanah dasar, dan terakhir pengembangn lahan reklamasi. Karena ini pekerjaan inti jadi bobot perencanaan detail ini sangat besar yaitu 64% dengan waktu pengerjaan selama 3 tahun 8 bulan.
Terakhir yaitu pekerjaan penyempurnaan, pada penyempurnaan ini berbobot 10% dengan lama pengerjaan 6 bulan. Jadi, total dari pengerjaan nya ialah 66 bulan atau 5,5 tahun.

BAB 3

PENUTUP


Pada kegiatan reklamasi jangka waktu terbanyak dihabiskan pada kegiatan perencanaan detail yaitu memakan waktu selama 3 tahun 8 bulan dengan bobot sebesar 64%, dan yang memakan waktu paling sedikit yaitu pada perencanaan penyempurnaan yaitu selama 6 bulan dengan bobot pekerjaan sebesar 10%, serta total waktu perencanaan dari tahap persiapan hingga penyempurnaan selama 5 tahun 6 bulan.

Pada makalah ini membahas waktu perencanaan pada kegiatan reklamasi, apabila pembaca ingin membuat perencanaan kegiatan konstruksi lainnya dapat disesuaikan dari uraian masing-masing pekerjaannya.
  



Time Schedule Pelaksanaan Reklamasi.




#www.untan.ac.id
#Riyanny Pratiwi, ST. MT

Sabtu, 31 Maret 2018

SEMINAR KEWIRAUSAHAAN HIMPUNAN MAHASISWA PRODI TEKNIK KELAUTAN


SEMINAR KEWIRAUSAHAAN :
Tanggal           : 24 Maret 2018
Tema               : "Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur yang Kreatif dan Inovatif di Kalangan 
                            Mahasiswa"
Pemateri          :  1. Primana Rullyant Hanif
                           2. Renold Widjaya

Pada seminar kewirausahaan dengan tema :”Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur yang Kreatif dan Inovatif di Kalangan Mahasiswa” dihadiri oleh mahasiswa dari semua program studi di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, serta beberapa tamu undangan, yaitu :
1.        Wakil Dekan 3 Bagian Kemahasiswaan : Bapak M. Yusuf, ST, MT
2.        Kepala Program Studi Teknik Kelautan : Bapak Johnny Maruli Tua S., M.Sc
3.        Dosen Program Studi Teknik Kelautan : Ibu Arfena Deah Lestari, ST. M.Eng
Materi pertama disampaikan oleh Bang Primana Rullyant Hanif atau biasa dikenal dengan Hanif Ledtronik, tentang “THE SECRETS”. Materi kedua disampaikan oleh Bang Renold Widjaya atau lebih dikenal dengan Renold Kharisma.

Materi 1 :
Permulaan untuk usaha adalah merubah mainset diri, yang selama ini hanya meminta sekarang berusaha untuk mendapatkannya dengan usaha sendiri. Untuk memotivasi diri belajarlah dari pengorbanan pribadi. Mengubah dari pola pikir biasa menjadi pola pikir orang kaya. Dimana pola pikir orang kaya memiliki platfon rejekinya tinggi (dreamer) dan kecerdasan finansialnya tinggi. Selain itu memiliki kemampuan teknik seperti kemampuan membangun jaringan dan kemampuan membangun sistem.
Contohnya : Mengapa pelajar A bekerja pada pelajar C, dan pelajar B bekerja pada pemerintah ???
Alasannya yaitu :
Ø  Pelajar A :
Paling banyak belajar
Paling menjaga disiplin
Paling mudah mendapat pekerjaan
Paling giat bekerja
Ø  Pelajar C :
Paling banyak belajar
Paling tidak disiplin
Paling sulit dapat kerja
Paling malas
Hal ini dikarenakan pelajar C yang sulit mendapatkan pekerjaan mencoba membuka lapangan pekerjaan, sehingga pelajar A yang mudah mendapatkan pekerjaan diterima di perusahaan pelajar C.

v  Kemampuan IQ dan EQ
Sistem pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan kemampuan IQ, berbeda dengan sistem pendidikan di luar negeri yang lebih mengutamakan kemampuan EQ.
Perbedaan kemampuan IQ dan kemampuan EQ terlihat pada cara berpikir. IQ lebih kepada logika, sedangkan EQ lebih kepada kreatif.
Ø  IQ   :  Disiplin, kompetisi, logika, analisa, detail.
Ø  EQ :  Kreativitas, kolaborasi, dimensi, konseptual, imajinasi.
Salah satu contoh perbedaan yaitu pada sistem pendidikan di Indonesia menggunakan sistem kompetisi, berbeda dengan di negara-negara lain. Sistem kompetisi disini salah satu contohnya yaitu memberikan rangking (1, 2, 3) pada siswa, dimana disini mengajarkan kepada siswa untuk saling berlomba mendapatkan rangking pertama meski dengan cara apapun. Berbeda dengan negara-negara lain salah satunya di Eropa, mereka lebih menggunakan sistem kolaborasi pada sistem pendidikannya. Dimana para siswa tidak dituntuk untuk menjadi yang terbaik, melainkan mereka lebih diarahkan untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan siswa lain.

v  4 Cara Menghasilkan Pendapatan (4 Ways to Produce Income)
Ø  Employee
ü Punya pekerjaan (have a job)
ü Memiliki kekayaan 5%
ü Berbanding lurus dengan waktu
Ø  Business Owner
ü Memiliki sistem (own a system)
ü Memiliki kekayaan 95%
ü orang-orang yang bekerja untuk kita
Ø  Self Employed
ü Memiliki pekerjaan (own a job)
ü 95% pekerjaan
ü Berbanding lurus dengan waktu
Ø  Investor
ü Investasi sendiri (own investments)
ü 5% pekerjaan
ü Uang yang bekerja untuk kita


Materi 2 :
Ketika memulai usaha kita tidak boleh memandang umur sebagai tolak ukur untuk seseorang memulai usaha, karena usaha bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dan kapan saja kita mau memulai usaha. Usaha dengan modal ataupun tanpa modal tetap bisa dilakukan asal ada kemauan pada diri kita. Serta, bagi yang sudah memulai usaha jangan pernah menyerah apabila mengalami kegagalan, karena setiap proses dari memulai suatu usaha memiliki pembelajaran sehingga dapat diperbaiki untuk usaha kedepannya.
Modal utama dari memulai usaha yaitu :
1.        Fisik
Salah satu modal utama dari memulai suatu usaha adalah fisik, dimana kesehatan merupakan modal utama bagi seseorang yang akan memulai suatu usaha bukan uang.
2.        Pikiran
Untuk melakukan atau memulai suatu usaha  maka kita harus fokus pada usaha apa yang akan kita lakukan, jangan memikirkan tentang bagaimana nanti stelah memulai usaha tapi tidak berkembang. Intinya selalu positif thinking pada usaha yang akan dilakukan.
3.        Emosi
Untuk memulai atau menjalankan suatu usaha harus tetap menjaga emosi, dan mengendalikannya.
4.        Spiritual
Selalu bertawakal atas usaha yang telah dilakukan dalam memulai ataupun dalam menjalankan suatu usaha.
           

DOKUMENTASI :


Registrasi Peserta

Tamu Undangan

Pemateri 1

Pemateri 2

Peserta Seminar

Panitia Seminar


#www.untan.ac.id
#Riyanny Pratiwi, ST, MT


MANAJEMEN (PROYEK) KONSTRUKSI PADA BANGUNAN LAUT


MANAJEMEN (PROYEK) KONSTRUKSI
PADA BANGUNAN LAUT

1.1            Definisi Proyek Konstruksi
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Sedangkan konstruksi adalah Suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Sehingga proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, dan juga melibatkan disiplin lain (seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap), yang mempunyai waktu dan biaya tertentu, serta sasaran dan sumber daya tertentu pula.
      Sumberdaya konstruksi ada 6, yaitu :
a.       Pelaksanaan (Implementation)
b.      Resiko (Risks)
c.       Skala waktu (Timescales)
d.      Keuangan (Financials)
e.       Tujuan (Purpose)
f.       Cakupan (Scope)
g.      Orang-orang (People)

     Proyek konstruksi dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
a.    Residential Construction.
b.    Building Construction.
c.    Heavy Engineering Construction.
d.   Industrial Construction.

1.2.       Tujuan Manajemen Konstruksi
Tujuan manajemen konstruksi adalah mengelola sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi atau mengatur pelaksanaan pembangunan sehingga diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan (spesification).

1.3.       Karakteristik Proyek Konstruksi
a.  Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
b. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
c. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
d.   Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
e.    Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
f.  Lahan / lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
g.  Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
h.    Mempunyai administrasi dan dokumentasi yang jelas.

1.4.       Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi meliputi pekerjaan skala  kecil / besar, waktu yang terbatas, biaya yang terbatas, mutu pekerjaan yang optimal, produktivitas tenaga kerja dan sebagainya.
Pekerjaan konstruksi dibagi menjadi 4, yaitu :
a.    Pekerjaan Bangunan
·      Bangunan Gedung
·      Bangunan Non Gedung
b.    Pekerjaan Pemukiman
c.    Pekerjaan Konstruksi Industri
d.   Pekerjaan Umum / Sipil
·      Pekerjaan Jalan dan Jembatan
·      Pekerjaan DAM, Pelabuhan, dll.
·      Pekerjaan Bandara
·      Pekerjaan Konstruksi Lainnya

1.5.       Pihak yang Terlibat Dalam Proyek Konstruksi
a.    Pemilik (Owner)
Owner adalah nama atau istilah dari Amerika Utara, yang artinya pemilik suatu proyek dan yang mendanai suatu proyek tersebut. Owner ini dapat perorangan atau lembaga swasta maupun pemerintah. Owner dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
·      Pemilik bangunan / konstruksi (Owner / Bouwheer), membiayai proyek konstruksi dan menetapkan keputusan berkaitan dengan pekerjaan / proyek konstruksi.
·   Pemberi tugas (Employer), mewakili pemilik bangunan / konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan / proyek konstruksi.
·     Pengembang (Developer, Investor), berperan sebagai pemilik bangunan /  konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan / proyek konstruksi.
·      Pengguna (User), memberi masukan (input) sebagai penggunan bangunan / konstruksi.
b.    Konsultan
·      Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
Perusahaan atau lembaga atau orang yang bertugas selaku pengendali dan koordinator dalam keseluruhan sistem rekayasa, sejak persiapan perencanaan dimulai sampai pelaksanaan konstruksi berakhir dan bertanggung jawab atas pengelolaan proses konstruksi keseluruhannya dari perencanaan sampai tahap pemeliharaan.
Membantu pemilik sebagai penasehat dan atau pengelola dalam pengelolaan proyek konstruksi, pada tahap perencanaan teknis (studi kelayakan dan desain) dan tahap pelaksanaan konstruksi.
·      Konsultan Studi Kelayakan
Menyediakan layanan jasa studi kelayakan.
·      Konsultan Perencana Teknis / Desain / Perancang
perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam merencanakan suatu bangunan dalam bentuk faedah dalam penggunaannya beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan pelaksanaan dalam bidang adminitrasi maupun kerja dalam bidang teknik.
Menyediakan layanan jasa perencanaan teknis / desain / perancangan. Konsultan perencana dibagi menjadi 3, yaitu :
Ø      Konsultan Struktur
Perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang analisis struktur suatu bangunan, seperti kekuatan beton berapa, kolom, pembesian, pondasi, balok, atap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan perencanaan kekuatan suatu elemen.
Konsultan ini mernacanakan perhitungan struktur seperti bangunan gedung, jalan, jembatan, banjir, dan drainase, tanah dan geoteknik, bangunan srana dan prasarana umum, bangunan industri.
Ø       Konsultan MEP
Perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang mekanikal dan elektrikal yang meliputi instalsi, plambing, pengatur suhu udara, pengaman kebakaran, pengolahan limbah, transportasi vertikal, instalsi catu daya, detector kebakaran, instalsi penerangan, pengaturan tata suara, akustik, sistem alarm.
Ø       Konsultan Arsitektur
Perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang gambar perncanaan yang meliputi bidang-bidang bangunan utilitas, publik, monumental, perumahan, rencana induk kawasan rancangan grafis, rancangan interior, studi kelayakan, rancanagn lengkap.
·      Konsultan Spesialis
Menyediakan layanan jasa khusus / spesialis, seperti : konsultan penyelidikan tanah, konsultan pengukuran topografi, konsultan arsitektur, konsultan struktur, konsultan Mekanikal dan Elektrikal, dll.
·      Konsultan Pengawas
Perusahaan atau lembaga yang bertugas mengawasi pekerjaan secara menyeluruh dari awal samapai akhir pelaksanaan pembangunan dan meliputi seluruh bidang-bidang keahlian yang diperlukan. Berikut rincian bidang pekerjaannya: pengendalian umum pekerjaan, pengesahan sub pemborong (termasuk kemapuan teknis), menetapkan, menyediakan, mengkoordinir tenaga ahli, meminta keputusan arsitek perencanaan tentang estetika, meminta penjelasan dari perancang. Konsultan pengawas juga menyediakan layanan jasa pengawasan / supervisi pada saat pelaksanaan konstruksi.
c.    Pelaksana Konstruksi
·      Kontraktor Utama
Perusahaan atau lembaga atau orang yang melaksanakan suatu proyek konstuksi dengan kontrak tertentu. Bertugas sebagai kontraktor utama bagi pemilik bangunan (owner), membiayai subkontraktor dan atau pemasok (supplier), mengontrol pelaksanaan pekerjaan subkantraktor dan atau pemasok (supplier), serta menyediakan layanan jasa pelaksanaan konstruksi.
·      Sub-Kontraktor
Orang atau badan yang menerima perkejaan dari kontraktror utama dan menyelenggarakan pelaksanaan perkerjaan sesuai bidang yang dimiliki atau penerima pekerjaan khusus dari suatu konstruksi. Dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
·      Kontraktor Spesialis
Menyediakan layanan jasa pelaksanaan konstruksi khusus  atau spesial, misalnya sub kontraktor pondasi bore piler, sub kontraktor peralatan bangunan seperti AC, lift, dll.
·      Pemasok bahan dan / atau peralatan (Supplier)
Menyediakan layanan jasa pengadaan bahan, misalnya beton siap pakai (readymix), baja, dll. Pengadaan peralatan, misalnya peralatan konstruksi seperti drump truck, crane, dll. Pengaadan peralatan bangunan seperti AC, lift, dll.
d.   Lembaga Internal
e.    Lembaga Perijinan
f.     Lembaga Keuangan
·      Bank
·      Non Bank
g.    Lembaga Pengelolaan
·      PLN
·      PDAM
·      Telkom
h.    SDM (Tenaga Kerja)
i.      Masyarakat
·      Di sekitar lokasi proyek
·      Masyarakat lain yang terkena dampak proyek


1.6.   Tahapan Proyek Konstruksi


1.7.       Tahapan Kegiatan Dalam Proses Konstruksi

1.8.       Analisis Manajemen Proyek Konstruksi


1.9.       Fungsi Manajemen Konstruksi
a.       Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa yang akan datang, antara lain : menetapkan tujuan dan sasaran usaha, menyusun rencana induk jangka panjang dan jangka pendek, mengembangkan strategi dan prosedur, menyiapkan pendanaan dan prosedur operasi.
Fungsi Perencanaan ini manfaatnya adalah sebagai alat kontrol maupun pengendali kegiatan, pedoman, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
b.      Mengatur / Mengorganisasi (Organizing)
Fungsi pengorganisasian adalah berupa tindakan-tindakan guna menyatakan kumpulan kegiatan manusia dengan jobs masing-masing, saling berhubungan dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka tercapainya tujuan, tindakannya berupa : menetapkan daftar penugasan, menyusun lingkup kegiatan menyusun struktur organisasi, menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.
Manfaat Fungsi Organisasi yakni merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas sangat diperlukan. Gunanaya agar tugas atau kegiatan-kegiatan tadi lebih mudah ditangani oleh bawahannya karena sudah terorganisir dengan sangat baik.
c.       Pelaksanan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan adalah berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi didalam kegiatan pelaksanaan, sehingga seluruh team dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Tindakan tersebut, seperti : mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung-jawab, serta memberikan pengarahan penugasan dan memotivasi.
Manfaat Fungsi Pelaksanaan ini adalah menciptakan keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing anggota dalam organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama. Fungsi ini meliputi usaha pengembangan dan penempatan orang-orang yang tepat di dalam jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan awalnya.
Ø  Pengisian Staff (Staffing)
Ø  Pengarahan (Directing)
d.      Pengendalian (Controlling)
Fungsi pengendlian adalah berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan, dan penganalisaan serta pengevaluasi performa yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi yang dijinkan), tindakan tersebut, seperti : mengukur kualitas hasil, membandingkan hasil terhadap standart kualitas, mengevaluasi penyimpangan yang terjadi, memberikan saran-saran perbaikan, serta menyusun laporan kegiatan.
Fungsi ini berguna untuk menjamin bahwa perencanaan bisa diwujudkan secara pasti. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi. Manfaat fungsi pengendalian adalah untuk memperkecil kemungkinan kesalahan / penyimpangan yang terjadi (segi kualitas, cost, dan time).
Ø  Pengawasan (Supervising)
Ø  Pengendalian (Controlling)
Ø  Koordinasi (Cordinating)
e.       Mengevaluasi (Evaluating)
Fungsi ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas yang sesuai perencanaan.


1.10.   Sistem Manajemen Proyek Konstruksi


1.11.   Tahapan Proyek Konstruksi


1.12.   Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Tujuan studi kelayakan yaitu untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan) maupun aspek lingkungannya.




#www.untan.ac.id
#Riyanny Pratiwi, ST, MT